Wilson Lalengke Kecam Keras Tanggapan Kepala BGN terhadap Keracunan Makanan Massal: “Manusia Bukan Ternak”

banner 468x60

Pria yang dikenal vokal dan selalu lantang bersuara tentang isu-isu kesejahteraan publik ini menolak kerangka statistik yang digunakan oleh Dadan Hindayana. Ia berpendapat bahwa jumlah korban seharusnya dibandingkan dengan jumlah penerima manfaat, bukan total makanan yang disajikan.

Masalahnya, lanjut Wilson Lalengke, Kepala BGN itu bergelar professor doktor. Kalau hanya sekelas Gibran, dirinya tidak perlu mengkritisi karena level berpikir Wakil Presiden Prabowo Subianto itu masih jauh di bawah rata-rata.

banner 300250

“Lah, Dadan Hindayana ini seorang professor doktor, mengapa logika berpikirnya bisa seburuk itu? Menurut saya aneh sekali,” ujarnya mempertanyakan kualitas cara berpikir Kepala BGN yang terkesan menyederhanakan persoalan.

BACA JUGA :  LSM KOMPAK Desak Kapolda Aceh Tegakkan Keadilan: Tambang Galian C Ilegal Abdya Diduga Dilindungi Oknum Berkuasa

Komentar Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran masyarakat atas keamanan dan pengawasan program MBG. Belakangan ini BGN menghadapi bertubi-tubi kritikan publik karena kasus keracunan ribuan siswa yang diduga kuat disebabkan makanan instan dan olahan yang disiapkan SPPG.

BACA JUGA :  Warga Soroti Dugaan Jual Beli Tanah Ilegal di Pasir Paros, Baleendah

Perbandingan yang Tidak Manusiawi

Wilson Lalengke mengecam apa yang ia gambarkan sebagai “pola pikir yang meresahkan sekaligus menyesatkan” sebab Kepala BGN menggunakan pendekatan yang memperlakukan manusia hanya sebagai angka statistik. Sangat tidak bermoral ketika manusia dihititung dan dibandingkan seperti layaknya ternak atau barang.

Komentar