Sastra Bersuara, Bahasa Berdaya: Kemendikdasmen Hidupkan Semangat Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025 Melalui Pentas Sastra

banner 468x60

Lebih lanjut, Duta Bahasa DKI Jakarta sekaligus panitia kegiatan, Nadhira Khalisaha menuturkan bahwa semangat para peserta sangat luar biasa. “Setiap harinya kami melakukan kurasi sehingga hanya sekitar 30-40 penampil yang tampil di panggung. Menariknya, meskipun pendaftaran kami buka untuk lingkup Jabodetabek, banyak peserta dari luar daerah seperti Malang, Pasuruan, dan Lampung yang datang dengan biaya sendiri. Mereka menanggung transportasi dan penginapan secara mandiri. Ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan masyarakat terhadap sastra Indonesia,” ujar Nadhira.

Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi yang hangat, mempertemukan para pecinta sastra dari berbagai usia dan latar belakang. Sri Asih, peserta asal Pasuruan, Jawa Timur, yang berusia 62 tahun, mengaku sangat terharu bisa tampil di panggung sastra. “Saya senang sekali dengan acara ini karena mempertemukan penampil dari berbagai generasi, mulai dari anak-anak hingga yang sudah sepuh seperti saya. Sastra itu indah, bisa membentuk karakter manusia menjadi lebih baik. Semoga kegiatan seperti ini terus diadakan oleh Badan Bahasa,” katanya penuh semangat.

banner 300250

Kesan serupa disampaikan oleh Habibul Malik, siswa SMA Tridaya Tunas Bangsa, Cimahi. Ia menyebut bahwa Pentas Sastra menjadi ajang belajar dan berbagi yang menyenangkan. “Melihat banyak teman yang berbakat di bidang sastra membuat saya makin bersemangat. Acara ini menjadi bukti bahwa sastra adalah bagian penting dari kemajuan bahasa Indonesia di masa depan. Semoga kegiatan seperti ini terus ada dan semakin besar,” tutur Habibul.

BACA JUGA :  Pernyataan Anggota DPR Dinilai Arogan, Ketua PPWI Jabar: “Dia Lebih Tolol dari ODGJ!"

Pentas Sastra menghadirkan berbagai bentuk ekspresi seni yang memadukan keindahan kata dan kekuatan suara. Para penampil mempersembahkan musikalisasi puisi, baca puisi, deklamasi, monolog, teater, hingga dongeng yang diangkat dari karya sastra klasik maupun modern. Melalui penampilan tersebut, mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan artistik, tetapi juga menyampaikan pesan moral, sosial, dan kebangsaan yang relevan dengan kehidupan masyarakat. Selain berbagai penampilan, Pentas Sastra di Badan Bahasa juga dimeriahkan dengan gelar wicara yang menghadirkan pembicara dari kalangan pegiat literasi, pemengaruh di bidang literasi dan sastra, praktisi teater atau seni pertunjukan, serta penulis.

Komentar