Sebelumnya, pada Gebyar HAI 2025, 26 September lalu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Tatang Muttaqin, menyampaikan berbagai program Kemendikdasmen selama periode 2025 telah dilakukan untuk menurunkan buta aksara.
Program-program tersebut di antaranya adalah penyaluran bantuan operasional penyelenggaraan keaksaraan bagi 35.000 penerima dengan besaran Rp600.000,00 per orang dan penguatan program pemberdayaan perempuan dan remaja.
Selain itu, ada pula upaya merevitalisasi lebih dari 150 satuan pendidikan nonformal, digitalisasi pembelajaran di 3.000 satuan pendidikan, hingga pengembangan program relawan pendidikan di tingkat komunitas. Tatang juga kembali menegaskan bahwa kolaborasi dan peran serta semua pihak merupakan kunci keberhasila upaya pengentasan buta aksara.
“Kami juga terus meningkatkan kolaborasi agar target dari 0,9 persen itu bisa terus ditekan dalam lima tahun,” pungkas Dirjen Tatang. (*)



















































Komentar