Hadiri Undangan Seminar dan Ulang Tahun Ke-18 PPWI, Bertemu Tokoh Jurnalis Senior Ali Syarief dan Sejumlah Dubes

banner 468x60

Dapat dimaklumi jika para duta besar tersebut hadir karena pengundangnya adalah Wilson Lalengke, tokoh jurnalis dan aktivis HAM terkemuka Indonesia. Sebagaimana banyak diketahui bahwa selaku Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke belum lama ini ikut memberi sumbangsih pidato di forum PBB yakni pada 8 Oktober 2025 yang materi utamanya berisi pesan perdamaian untuk Dewan Keamanan PBB terkait negara-negara di Gurun Sahara Barat (perbatasan Maroko-Ajazair), yang masih bertikai sejak beberapa dekade terakhir.

BACA JUGA :  Publik Prediksi Proyek UBB Gagal Selesai Tepat Waktu

Wilson Lalengke, yang berpidato pada momen tersebut membangkitkan kebanggaan masyarakat bangsa ini, karena mengukir sejarah sosok pribadi WNI ternyata bisa eksis di New York di hadapan Dewan Keamanan di Markas Besar PBB. Beliau bukan mewakili pemerintah, melainkan suara masyarakat sipil, dan atas biaya sendiri, selaku aktivis Hak Asasi Manusia dan wartawan senior dari Indonesia, yang nyata lugas namun diplomatis sebagai pembicara non-pemerintah.

banner 300250

Dan tidak bermaksud dibesar-besarkan, “gayung bersambut”, Raja Maroko, Yang Mulia King Mohamed VI menanggapi hasil pertemuan forum Dewan Keamanan PBB yang dihadiri Wilson, akhirnya Sang Raja menyampaikan pidato kepada rakyatnya, pada Jumat, 31 Oktober 2025. Urgensinya pidato Raja Maroko itu adalah bakal melahirkan babak baru mengenai penyelesaian konflik yang telah berlangsung hampir 50 tahun, yakni akan ada proses konsolidasi di negara Sahara ini, berupa solusi konsensual perihal otonomi pada wilayah titik tikai suku diperbatasan antara Maroko-Aljazair yang “dikuasai” oleh Front Polisario, sebuah gerakan kemerdekaan yang mewakili penduduk asli Sahrawi di Sahara Barat, yang didukung oleh Aljazair.

Komentar