Asia’s Role in Global Diplomacy: Wilson Lalengke Diagendakan ke Komite Keempat PBB Bahas Sahara Maroko dan HAM

banner 468x60

_“PBB adalah ruang global untuk menyuarakan keadilan. Isu Sahara Maroko bukan sekadar masalah geopolitik, tetapi juga menyangkut hak dasar manusia yang harus dihormati oleh semua pihak,”_ ujarnya menjelang keberangkatan ke New York.

Isu Sahara Maroko di Panggung Dunia

Persoalan Sahara Barat telah menjadi sengketa panjang antara Pemerintah Kerajaan Maroko dan kelompok *Front Polisario* yang menuntut kemerdekaan. Dewan Keamanan PBB beberapa kali mengeluarkan resolusi terkait, sementara negara-negara anggota memiliki posisi yang beragam. Keikutsertaan tokoh sipil seperti Wilson dalam forum resmi PBB dipandang sebagai *suara alternatif* yang memperkaya perspektif global.

banner 300250

Pengamat hubungan internasional menilai, partisipasi Wilson Lalengke menunjukkan bahwa *peran masyarakat sipil dari Asia* mulai diperhitungkan dalam menyuarakan penyelesaian konflik dunia.

BACA JUGA :  Batik Lintas 5, Wujud Kemandirian Warga Binaan Lapas Cipinang di Hari Batik Nasional

_“Ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk hadir dalam percakapan global mengenai hak asasi manusia dan dekolonisasi,”_ ungkap Drs. Yulius Fanumbi, analis politik dan pakar hukum sosiologi.

Harapan dari Indonesia untuk Dunia

Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara dan anggota aktif PBB, memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung penyelesaian damai konflik internasional. Kehadiran Wilson Lalengke di sidang Komite Keempat PBB dinilai *sejalan dengan semangat konstitusi Indonesia* yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.

Komentar