Aliansi menegaskan bahwa aspirasi masyarakat Papua, khususnya wilayah adat Tabi dan Saireri, adalah agar kepemimpinan di tanah Papua benar-benar lahir dari anak daerah. Harapan itu, menurut Amir, sudah dituangkan dalam tujuh poin yang diserahkan kepada Mahkamah.
“Dengan doa dan harapan masyarakat Papua, khususnya Tabi dan Saireri, kami ingin Papua dipimpin oleh anak asli Tabi–Saireri. Itu telah kami tegaskan dalam pernyataan kami,” tegasnya.
Pertemuan yang berlangsung hampir satu jam itu ditutup dengan komitmen dari pihak MK untuk meneruskan seluruh pokok pikiran dan dokumen yang diserahkan.
“Kepala Biro Humas menyampaikan bahwa semua masukan akan disampaikan kepada hakim, sebab hakim Mahkamah Konstitusi tidak boleh diintervensi siapapun,” tutup Amir. (NOV/Red)















































Komentar